Jenis Cedera Mata pada Anak yang Sering Terjadi Saat Bermain

Jenis Cedera Mata pada Anak yang Sering Terjadi Saat Bermain
Credits: Freepik

Bagikan :


Selain terluka karena jatuh, anak-anak juga rawan mengalami cedera pada mata saat bermain. Misalnya saat bermain bola, badminton, atau bermain air guns.

Walaupun tidak langsung terlihat parah atau menimbulkan perdarahan seperti saat terjatuh, cedera mata pada anak harus dianggap sebagai keadaan darurat medis dan perawatan medis segera diperlukan. Terutama bila mata terlihat memerah, anak kesulitan membuka mata, penglihatan buram atau berkunang-kunang.

Ada beberapa jenis cedera mata yang paling sering dialami oleh anak-anak, di antaranya:

Hifema

Hifema adalah istilah medis untuk perdarahan di dalam mata, yang menyebabkan darah menggenang di belakang kornea dan iris. Hal ini biasanya disebabkan oleh benturan benda tumpul.

Sebagian besar orang sembuh dari hifema dengan perawatan di rumah dalam beberapa hari dan jarang membutuhkan operasi. Namun pada kondisi hifema yang parah dapat menyebabkan kebutaan pada mata yang cedera.

Hifema seringkali disertai dengan gejala sebagai berikut:

  • Adanya darah di area mata
  • Mata terasa sakit
  • Gangguan penglihatan dan penglihatan buram
  • Sensitif terhadap cahaya

Abrasi Kornea

Kornea adalah area bening di tengah bagian depan mata, yang digunakan untuk melihat. Ketika kornea tergores mainan, kuku, lensa kontak atau benda apapun, cedera tersebut disebut abrasi kornea.

Saat mengalami abrasi kornea, maka anak tidak diijinkan menggosok mata. Dokter akan merekomendasikan perawatan yang tepat bila anak mengalami abrasi kornea. Dokter mungkin akan meresepkan obat tetes mata untuk mengurangi kemungkinan infeksi.

Ablasio Retina 

Seperti istilahnya, ablasio retina atau retinal detachment berarti retina terlepas atau terangkat dari bagian belakang mata. Dengan kondisi ini, retina tidak berfungsi sehingga membuat penglihatan menjadi kabur.

Ablasio retina merupakan masalah yang serius dan membutuhkan pemeriksaan medis segera karena anak berisiko kehilangan penglihatan di mata tersebut.

Dislokasi Lensa 

Dislokasi lensa adalah komplikasi yang jarang namun serius, di mana lensa intraokular bergerak keluar dari posisi normalnya.

Ruptur Bola Mata

Ruptur bola mata terjadi ketika integritas membran luar mata terganggu akibat trauma tumpul. Ruptur bola mata sering dianggap sebagai cedera bola mata terbuka yang merupakan kondisi darurat medis. Anak akan membutuhkan penanganan darurat dari dokter spesialis mata dengan kondisi ini. Kerusakan pada segmen belakang mata dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang permanen.

 

Gejala Cedera Mata pada Anak

Sesaat setelah mengalami cedera, anak akan merasakan beberapa gejala di antaranya:

  • Adanya darah di dalam area mata
  • Perubahan bentuk iris atau pupil
  • Mata terasa sakit dan nyeri
  • Penglihatan buram atau terganggu

 

Yang Harus Dilakukan Orang Tua Bila Anak Mengalami Cedera Mata

Ada beragam cedera mata yang bisa dialami oleh anak-anak, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk menghadapinya:

  • Kompres mata anak dengan es yang dibalut kain atau handuk apabila anak mengalami cedera mata yang menyebabkan matanya membengkak atau kemerahan
  • Tutup mata dengan kain bersih atau perban bila ada luka terbuka pada mata anak dan segera bawa ke instalasi gawat darurat
  • Lindungi mata dan jangan pindahkan objek apapun yang menancap pada anak, dan segera bawa anak ke instalasi gawat darurat
  • Bilas mata anak dengan air mengalir apabila cedera mata disebabkan oleh paparan bahan kimia
  • Jangan menunda memeriksakan anak ke dokter apabila anak berusia 1 tahun dan mengalami cedera mata, mata mengalami iritasi setelah terkena suatu benturan benda, tidak berhenti mengeluarkan air mata, sensitif terhadap cahaya, terus-menerus berkedip tidak berhenti, nyeri atau terasa sakit, dan mengalami luka terbuka.

 

Cedera pada mata anak tidak boleh disepelekan, apabila iritasi tidak terlihat membaik dalam 2 hari maka bawa anak ke dokter spesialis mata.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 05:32